dr. Muttaqin Alim
Saya tidak tahu pasti apa alasan orang-orang yang mengatakan bahwa yang kena covid itu orang tua dan berpenyakit bawaan (comorbid). Bahkan ada yang kampanye agar anak segera masuk sekolah dan menjadi benteng bagi orang tuanya, salah satunya karena memganggap anak-anak akan aman dan tidak menularkan.
Baiklah mari bicara berdasar data.
Kemarin-kemarin pernah saya kutipkan data dari penelitian besar di Inggris dengan puluhan ribu sampel yang menemukan bahwa 23% yang kena dan harus menjalani perawatan di rumah sakit itu tanpa comorbid.
Ternyata pekan lalu Kementrian Kesehatan kita merilis data selaras. Okelah, kita sementara lepaskan dulu kritik para epidemiolog mengenai underestimasi data yang ada, kita gunakan dulu. Dari data tersebut, ada beberapa poin yang saya sarikan di sini:
Pertama, banyak kasus meninggal itu tanpa comorbid, bahkan angkanya hampir sama dengan pasien dengan multi-comorbid. Tidak harus dokter, siapapun yang bisa membaca grafik akan mengerti bahwa asumsi rangorang yang mengatakan pasien meninggal itu hanya karena comorbidnya, bukan karena covid, adalah salah dan terbantahkan.
Kedua, porsi kematian pada usia muda dan yang di bawah 60 tahun justru memiliki porsi terbesar. Angka kematian anak juga menjadi bagian dari itu. Ini jelas bertentangan dengan -dan sekaligus mengoreksi- yang mengkampanyekan bahwa usia muda dan anak aman dari covid.
Ketiga, baik data sepekan lalu maupun data hari ini yang nembus angka psikologis 1000 kasus menunjukkan trend yang masih naik. Tentu ini nggak ada kaitannya dengan penambahan anggota jubir gugus tugas dengan dokter yang mencuri perhatian itu 😊
Sudahlah, mari kita stop usaha untuk mengecil-ngecilkan makna angka. Itu hanya akan menimbulkan rasa aman semu. Obyektif saja, kalau angkanya masih naik ya maknai saja bahwa pandemi belum terkendali. 2 pekan setelah lebaran, trend naik. Dengan rencana pelonggaran, trendnya tetap naik.
Bahkan kalau rekrut Gal Gadot jadi jubir pun kalau penanganannya begini ya angka tetap saja bisa naik dengan risiko untuk semua lapisan masyarakat.
Saya cuma menyampaikan dan mengingatkan. Tak sedikitpun saya ingin menakut-nakuti, apalagi mengambil keuntungan dari apa yang saya tulis.
Saya paham, banyak orang yang sudah bosan membicarakan covid.
Saya berdoa untuk kita semua, semoga sehat, aman dan sejahtera.
Karena kami percaya bahwa kabar baik mampu memberi stimulus yang baik bagi kehidupan yang lebih baik.
ConversionConversion EmoticonEmoticon