Keterbatasan bukanlah alasan untuk tidak
menghasilkan karya yang spektakuler. Pada masanya, kita mengenal banyak tokoh yang bahkan dalam segala keterbatasan saat hidup di penjara mereka mampu menghasilkan karya yang jempolan.
Penasaran siapa saja mereka. Yuk kita tengok. Apa saja karyanya?
1. Indonesia Menggugat
Bahkan pleidoi pun jadi buku dahsyat. pic: |
Ini adalah karya keren yang lahir dari goresan pena Soekarno saat ia dipenjara di penjara Suka Miskin Bandung. Lewat buku ini, Soekarno menggugat penangkapan dirinya, juga menggugat pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia. Buku ini menggemparkan jagat tanah air waktu itu. Buku ini dibacakan sebagai pleidoi di pengadilan negeri Bandung.
2. Tetralogi Pulau Buru
Empat karya yang selalu diburu. pic: baguspurwoadi.tumblr.com |
Segala yang ia punya dirampas penguasa. Tumpukan arsipnya yang tak ternilai harganya dibakar habis. Manuskrip penting karyanya yang belum diterbitkan juga dirampas dan dihanguskan. Bahkan buku-bukunya yang sudah beredar dilarang penguasa. Apakah semua itu membuat Pramoedya Ananta Toer gantung pena dan menyerah?
Sama sekali tidak.
Bahkan saat ia dipenjara di Pulau Buru yang tanpa melalui proses pengadilan yang adil pun, ia tak patah arang. Justru di titik inilah karya-karya magnum opusnya lahir. Ia bahkan hampir menyabet Nobel Sastra.
4. Dari Penjara ke Penjara
Sudah jelas kan, bagaimana kisah penulisnya? pic: bandarbarokah |
Tan Malaka ditahbiskan sebagai salah satu pendiri Republik Indonesia. Tak berlebihan memang. Dia tokoh penting yang bermain di bawah tanah, membangun jejaring gerakan melawan kolonial. Perjuangannya tidak hanya untuk kemerdekaan Indonesia, tetapi bagi seluruh negara terjajah.
Buku ini ditulis sebagai semacam otobiografi. Dan memang, inilah buku terakhir yang berhasil ia tuliskan sebelum akhirnya tewas ditembak bangsanya sendiri.
5. Tafsir Al-Azhar
Tafsir 30 jilid yang tidak tipis. pic: irfanirsyad.wordpress.com |
Pada mulanya ia merasa kecewa dan marah kepada Soekarno karena ia dipenjara padahal ia merasa sudah benar. Ia kemudian menenangkan diri dengan membaca-baca kembali bukunya, Tasawuf Modern. Dari buku ini, Hamka mencoba mengambil hikmah dari kondisinya saat itu. Segera ia mengendalikan gejolak dirinya dan menuliskan tafsir dari hari ke hari.
"Selama dua tahun empat bulan saya ditahan, saya merasa semua itu merupakan anugerah yang tiada terhingga dari Allah kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Kitab Tafsir Alquran 30 Juz. Bila bukan dalam tahanan, tidak mungkin ada waktu saya untuk mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan itu," ujar Hamka seperti dikutip Merdeka.com.
Tafsir ini bisa dibaca di http://tafsir.cahcepu.com/
Jika mereka dipenjara saja mampu melahirkan karya keren, bagaimana dengan diri kita?
1 komentar:
Click here for komentarCara Pengobatan Sipilis Paling Mujarab
Pengobatan Mujarab Penyakit Sipilis
Pengobatan Mujarab Sipilis
Pengobatan Paling Mujarab Sipilis
Obat Paling Mujarab Untuk Sipilis
ConversionConversion EmoticonEmoticon